Postingan

Susah, jadi manusia.

Dengan nanar mataku memandang gunung di ujung persawahan. Hangat mentari masih terasa menusuk ke dalam tubuh kurusku. Jalanan tak begitu ramai kendaraan, tampak beberapa truk bermuatan menyalip mobil yang sedang kutumpangi. Apa gunung tak marah ketika banyak manusia mendaki dirinya hanya untuk pamer di sosial media saja? Apa tikus sawah tak kesal ketika diburu dengan dipasangi setrum untuknya? Apa aspal jalanan tidak kesakitan saat truk besar menimpa di atasnya dengan ugal-ugalan? Ah, lagi (kembali), imajinasiku terus bertambah liar ketika melihat sebagian kecil ciptaan Tuhan. "Tuhan, bagaimana jika seandainya kau jadikan aku gunung yang tak marah, tikus yang tak kesal, dan aspal yang tak terus-menerus mengeluh?" Pikirku berkecamuk. Dering ponsel membuyarkan lamunanku. Pikiranku terus berjalan, berpikir seolah harus ada pikiran yang ditelan otakku. "Waalaikumsalam," sahutku dengan semangat (sedikit). "Sedang apa?" Terdengar suara yang tidak asing di penden
Postingan terbaru